Daftar Dosa Israel
Korban tewas warga Palestina dalam dua pekan serangan Israel ke Jalur Gaza yang diperintah Hamas meningkat melewati angka 850 orang, Sabtu (10/1). Jumlah korban akan terus bertambah karena tank-tank dan pesawat-pesawat perang Israel terus menggempur wilayah miskin itu.
Menurut Kepala Pelayanan Darurat Gaza Muawiya Hassanaen, sedikitnya 854 orang tewas sejak serangan udara besar-besaran pada 27 Desember, termasuk 270 anak. Sebanyak 3.490 orang juga terluka dalam pertempuran itu. Sementtara dari pihak Israel sendiri sebanyak 10 tentara Israel dan 3 warga sipil telah tewas dalam pertempuran atau oleh roket yang diluncurkan oleh gerilyawan Palestina.
Walau Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk segera dilakukan gencatan senjata, Israel sama sekali belum akan menghentikan serangannya ke Jalur Gaza sehingga menambah daftar panjang dosanya.
Bantai Wartawan
Kebrutalan tentara Israel makin menjadi-jadi. Kali ini, mereka membunuh dua wartawan, Fadal Shana dan Ala Mortijar pada Jumat (9/1) malam. Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) mengutuk pembunuhan tersebut.
Tengah malam, sekitar pukul 23.30 waktu setempat, sebuah tank Israel melepaskan tembakan ke arah rumah Ala Mortijar, wartawan Palestina itu. Ala Mortijar tewas, sementara beberapa orang lainnya terluka. Sedangkan Fadal Shana (23 tahun), juru kamera asal Palestina yang bekerja untuk kantor berita Reuters tewas saat merekam gambar tank-tank Israel di Gaza tengah.
Tuduh PBB Disusupi Hamas
Sementara itu, badan pengungsi PBB (UNRWA), Sabtu mengecam tuduhan seorang duta besar Israel bahwa sejumlah staf PBB adalah pendukung setia Hamas. "Kami telah memperoleh pesan campur aduk dari pemerintah Israel," kata juru bicara UNRWA Christopher Gunness.
"Kemarin (mereka) telah menyampaikan penyesalan mendalam mengenai kematian pekerja kami dan mendesak kami untuk memulai lagi kerja kemanusiaan secepat mungkin. Dan hari ini seorang duta besar Israel menuduh pekerja yang sama sebagai teroris. Tampaknya pemerintah Israel akan mengikatkan diri mereka dalam kekusutan," tambahnya.
Gunakan Mesiu Fosfor Putih
Sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) terkemuka, Sabtu, menuduh Israel telah menggunakan mesiu fosfor putih dalam serangannya ke Jalur Gaza dan memperingatkan risikonya pada warga sipil di dekat kawasan pertempuran.
Human Rights Watch mengatakan dalam pernyataannya, para penelitinya di Israel telah mengamati banyak ledakan-udara, pada 9 dan 10 Januari, dari fosfor putih yang ditembakkan artileri Israel dekat kota Gaza dan kamp pengungsi Jabalya.
"Bagaimanapun, fosfor putih memiliki efek signifikan, insidental dan membakar yang dapat menghanguskan bangunan, lapangan dan obyek sipil lainnya," kata Human Rights Watch.
Buat Propaganda Politik
Tidak hanya dengan militer, Israel juga melakukan upaya propaganda politik kepada warga sipil di Gaza dengan cara menyebarkan pamflet dari pesawat. Sejumlah penduduk sipil Gaza yang tinggal di apartemen menemukan ribuan pamflet yang tersangkut di jendela yang berisi pernyataan dari pemerintah Israel, "Tentara Israel menggelar operasi militer melawan kalangan Islam militan yang telah meluncurkan roket ke wilayah selatan Israel." Demikian bunyi selebaran tersebut seperti dikutip Associated Press, Minggu (11/1).
"Tentara Israel (Israel Defence Forces (IDF)) tidak bekerja untuk melawan warga Gaza melainkan Hamas dan kelompok teroris saja," demikian bunyi pamflet tersebut yang menggunakan bahasa Arab. "Kalian akan selamat jika mengikuti perintah kami." tambah tulisan tersebut.
Tulisan di pamflet itu juga meminta kepada penduduk Gaza untuk tidak membantu Hamas dan menolak menjadi anggotanya. Dalam pamflet tersebut juga Israel mengancam untuk melakukan operasi yang lebih besar mengingat Hamas yang terus melakukan perlawanan balik.
Larang Palang Merah Bawa Jenazah
Palang Merah Internasional menyelamatkan 13 wanita dan anak anak di utara Jalur Gaza, Palestina. Namun mereka dilarang membawa membawa jenazah oleh Israel Defense Forces (IDF) atau tentara Israel. Selain itu, Israel melarang wartawan internasional memasuki daerah pantai. Di darat, pasukan Israel dilaporkan semakin mendekati pinggiran Kota Gaza, meskipun mereka belum mencapai daerah yang padat penduduk. Meski bantuan kemanusiaan Indonesia berupa obat-obatan untuk rakyat Palestina dipastikan telah bisa masuk ke Jalur Gaza, namun untuk tenaga medis yakni dokter maupun wartawan, hingga kini masih tertahan di perbatasan Mesir-Palestina di Kota Rafah.
Sumber:
http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=531:daftar-dosa-israel-kian-bertambah&catid=30:dunia&Itemid=55
Komentar
Posting Komentar