Dunia Internasional Kecam Israel



Dunia Internasional Kecam Israel

Brussel, Senin

Kirim Teman | Print Artikel

ANTARA-REUTERS/Mohammed Salem
JALUR GAZA, 22/3 - SHEIKH AHMED YASSIN. Pemimpin spiritual dan pendiri gerakan Islam Hamas Sheikh Ahmed Yassin didorong di atas kursi roda ketika akan ke sebuah mesjid untuk sembahyang Jumat, di Jalur Gaza, dalam arsip foto 9 Januari 2004. Helikopter bersenjata Israel menembakkan rudal ke pemimpin spiritual Hamas tersebut ketika ia meninggalkan sebuah mesjid sebelum subuh Senin (22/3), yang menewaskan pemimpin Hamas tersebut dan beberapa orang lainnya, kata para saksi mata.

Berita Terkait:

Hamas dan Hizbullah Akan Balas Kematian Yassin
Pemimpin Spiritual Hamas Gugur

Dunia internasional mengecam keras pembunuhan pemimpin spiritual Hamas Syeikh Ahmed Yassin karena merupakan pelanggaran hukum dan Israel mungkin telah mengubur proses perdamaian serta setiap harapan untuk mengatasi konflik.

Ketua Bidang Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Javier Solana mengecam pembunuhan itu dan menyebutnya sebagai berita sangat buruk sekali bagi proses perdamaian Timur Tengah. Pernyataan serupa datang dari Presiden Perancis Jacques Chirac. Menurut Chirac, EU mengecam segala aksi kekerasan, khususnya yang bertentangan dengan undang-undang internasional.

Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw mengatakan, Israel memiliki hak membela diri dari terorisme, namun tidak berhak melakukan pembunuhan yang tidak sah. "Kami sangat prihatin. Bersama-sama EU kami selalu menolak pembunuhan semacam ini dan menganggapnya tidak bisa diterima," tambah Menteri Luar Negeri Jerman Joschka Fischer.

Sementara itu, Rusia menyatakan sangat khawatir pembunuhan Yassin akan mengobarkan kekerasan baru. "Ini bisa menyabotase upaya-upaya untuk memulai lagi negosiasi antara Palestina dan Israel," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Yakovenko.

Rusia mendesak kedua pihak memperbarui komitmen mereka bagi pelaksanaan peta jalan perdamaian untuk mengatasi konflik Palestina-Israel. Rusia, AS, EU dan PBB adalah sponsor bersama peta jalan tersebut, yang menggambarkan pembentukan negara Palestina pada 2005 di samping Israel yang aman.

Mesir dan Yordania, dua negara Arab moderat yang sudah memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel, juga mengecam pembunuhan itu. Presiden Mesir Hosni Mubarak membatalkan keikutsertaan pemerintahnya dalam peringatan tahun ke-25 perjanjian Camp David dengan Israel, dan ribuan orang berdemonstrasi di kampus-kampus universitas di negara tersebut. Mubarak mengatakan, pembunuhan Yassin oleh Israel itu menggagalkan semua upaya untuk menghidupkan lagi proses perdamaian Timur Tengah, termasuk upaya Mesir.

Di Yordania, pemerintah menghadapi tuntutan segera untuk mengakhiri perjanjian perdamaian 1994 dengan Israel. Raja Yordania Abdullah II, yang baru pekan lalu mengadakan kunjungan yang tak diumumkan ke negara Yahudi tersebut, segera mengecam pembunuhan itu. "Kejahatan ini akan mengarah ke eskalasi lebih lanjut, kekerasan dan ketidakstabilan," kata Abdullah.

Dewan Pemerintah Irak yang dibentuk AS memperingatkan, pembunuhan itu bisa menyulut kekerasan di Irak dan membahayakan seluruh kawasan. Ulama terkenal Adnan al-Assadi mengatakan, ia dan pengikutnya siap memberikan dukungan moral atau nyata kepada kelompok Hamas.

Di kawasan Teluk pro-Barat, Perdana Menteri Kuwait Syeikh Sabah al-Ahmad al-Sabah memperkirakan bahwa pembunuhan itu akan mengobarkan kekerasan lebih lanjut. Qatar, yang menjadi pangkalan utama militer AS di kawasan tersebut, menuduh Israel berusaha menghancurkan semua peluang bagi perdamaian.

Sedangkan, Menteri Penerangan Bahrain Nabil al-Hamr menuduh Israel melakukan kejahatan yang hanya memperumit krisis Timur Tengah dan meningkatkan kekerasan. Sekretaris Jendral Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Abdulrahman al-Attiyah mendesak negara-negara dunia memberikan perlindungan internasional kepada Palestina, yang setiap hari menjadi sasaran segala bentuk terorisme negara. Presiden Suriah Bashar al-Assad mengutuk pembunuhan itu sebagai kejahatan keji dan eskalasi yang berbahaya.

Libya juga mengutuk pembunuhan itu, sementara Sekretaris Jendral Liga Arab Amr Mussa menyebutnya sebagai terorisme negara dalam bentuk paling mengerikan. Iran menganggap pembunuhan itu sebagai aksi terorisme yang disponsori negara terhadap rakyat Palestina.

Jepang, negara pemberi bantuan besar bagi Timur Tengah, mendesak Israel melakukan pengendalian diri maksimum setelah pembunuhan Yassin. Afrika Selatan mengatakan, satu-satunya cara mengatasi lingkaran kekerasan di Timur Tengah adalah Israel mengembalikan wilayah Palestina dan kedua pihak memulai lagi perundingan tanpa syarat.(Ant/AFP/nik)

sumber:

http://www2.kompas.com/utama/news/0403/23/015519.htm

Komentar

Postingan Populer