PBB Tuntut Israel Mundur

Selasa, 06 Agustus 2002, 19:10 WIB


PBB Tuntut Israel Mundur ke Posisi September 2000

PBB, Selasa

Majelis Umum PBB, Selasa (6/8) menyetujui sebuah resolusi yang menuntut angkatan bersenjata Israel segera mundur ke posisi-posisi yang mereka duduki ketika intifada dimulai September 2000.

Resolusi yang disetujui 114 suara, sedang empat menentang dan 11 abstain itu juga mengimbau "penghentian segera serangan-serangan militer dan segala tindakan kekerasan, teror, provokasi, penghasutan dan pengrusakan."

Amerika Serikat termasuk di antara empat negara yang menentang resolusi itu, yang "sangat menyesalkan tidak adanya kerja sama Israel" dalam melaksanakan resolusi-resolusi PBB sebelumnya mengenai masalah itu.

Resolusi tersebut juga menekankan pentingnya menjamin agar organisasi-organisasi medis dan kemanusiaan memperoleh akses tanpa hambatan ke warga-warga sipil Palestina setiap saat, dan mengimbau bantuan untuk membangun kembali dan menggairahkan ekonomi Palestina.

Kendati pun dengan kata-kata keras, resolusi itu merupakan satu versi yang telah diperlunak dari yang asli yang diusulkan kelompok Arab. Sementara, Uni Eropa tidak dapat mendukungnya.

Resolusi itu dibuat pada akhir sidang Majelis Umum mengenai satu laporan PBB menyangkut serangan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat. Hal itu semakin menyebabkan Israel dan AS semakin terkucil.

Sebuah rancangan resolusi untuk mengutuk Israel atas "kekejaman" terhadap warga Palestina yang dilakukan pasukan Israel di Jenin dan kota-kota lainnya dianggap "munafik" oleh AS. Pihak negara itu menanyakan apakah tidak mungkin mengecam "terorisme Palestina"
sehubungan dengan gelombang baru aksi kekerasan anti-Israel.

Pada akhirnya, resolusi itu setuju "memperhatikan laporan Sekjen PBB " mengenai kamp pengungsi Jenin, tapi tidak mengacu secara khusus kejadian-kejadian di sana.

Sidang khusus Majelis Umum PBB dilakukan sehubungan dengan serangkaian serangan oleh kedua pihak yang dipicu serangan rudal Israel 22 Juli lalu terhadap sebuah daerah yang dihuni warga sipil Palestina. Insiden itu menewaskan 13 warga sipil termasuk sembilan anak-anak serta pemimpin kelompok garis keras Hamas yang jadi sasaran Israel. Sepuluh warga Israel dan dua warga asing tewas dalam serangan-serangan Palestina 24 jam terakhir ini.

Serangan helikopter

Sementara itu helikopter-helikopter tempur Israel menyerang dua warga Palestina yang dicari oleh Israel di sebuah desa dekat kota Jenin, Tepi Barat. Kedua orang itu tewas, kata sumber rumah sakit Jenin Selasa pagi.

Kedua orang itu dari daerah Nablus dan anggota Brigade Syuhada Al Aqsa, satu kelompok garis keras dalam faksi Fatah pimpinan Presiden Palestina, Yasser Arafat. Salah seorang dari mereka, Ali Ajouri dituduh Israel mengirim dua pembom bunuh diri ke Tel Aviv 17 Juli lalu.

Beberapa tank mengepung dan memasuki desa Jabba, Senin (5/8) tengah malam sementara dua helikopter Apache dan sebuah pesawat pengintai terbang rendah, kata pihak kota praja Jabba kepada kantor berita Jerman, DPA. Penduduk setempat mendengar suara tembakan. Sekelompok orang menemukan mayat kedua orang itu ketika mereka berkumpul di lokasi
suara yang bising itu Selasa pagi.

Serangan di Jenin itu dilakukan setelah helikopter-helikopter Israel menembakkan sejumlah rudal di Kota Gaza Senin malam. Serangan itu menghancurkan apa yang disebut para pejabat Israel satu bengkel kerja yang dioperasikan sebagai pabrik senjata. Paling tidak empat orang cedera. (Ant/AFP/DPA/prim)

sumber:

http://www2.kompas.com/internasional/news/0208/06/081117.htm

Komentar

Postingan Populer